"Ada sakit paru-paru. Ya meninggalnya takdir. Mungkin karena itu ya, pandemi," ungkap Dik Doank kepada wartawan.
"Ya sudah, dia sudah dirawat oleh Yang Maha merawat sebaik-baiknya merawat," tambahnya.
Beben terinfeksi covid-19 hingga memengaruhi penyakit komorbid yang dimilikinya dan memperburuk kondisi kesehatannya. Suami Inna Kamarie itu pun harus dilarikan ke ICU selama sekitar lima hari.
Pria kelahiran tahun 1967 itu bahkan mengalami penurunan saturasi oksigen, yakni di angka 30. Angka saturasi oksigen sempat naik menjadi 80.
Namun, angka saturasi oksigen tidak stabil alias mengalami naik-turun. Saturasi oksigen Beben juga sempat turun di angka 63 dan naik ke angka 88, sembari menjalani perawatan intensif di RS Bhakti Kartini Bekasi.
Namun kini, perjuangan Beben telah usai. Mantan atlet bulu tangkis era 1980-an itu menggembuskan napas terakhirnya pada pagi hari ini.
Pemakaman Beben Jazz akan dilakukan secara terbatas karena menerapkan protokol kesehatan covid-19. Lantaran demikian, Dik Doank diketahui tidak bisa menghadiri pemakaman sang kakak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News