Semarang: Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pemotongan dana insentif bagi tenaga kesehatan di RSUD Loekmono Hadi, Kabupaten Kudus.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes M. Iqbal Alqudusy, mengatakan penyelidik sedang mencari dua alat bukti adanya unsur pidana pada kasus pemotongan dana insentif nakes tersebut.
"Intinya masih penyelidikan. Masih mencari bukti-bukti. Jadi masih proses dalam mencari dua alat bukti," kata Qudusy saat dikonfirmasi di Semarang, sabtu, 21 Agustus 2021.
Baca: Polda Babel Kerahkan 938 Vaksinator Percepat Vaksinasi Covid-19
Qudusy enggan membuka sampai sejauh mana penyelidikan pemotongan dana insentif nakes itu berlangsung. Yang jelas kata Qudusy, Polda Jawa Tengah memiliki komitmen kuat mengungkap kasus itu menjadi lebih terang.
"Yang jelas penyelidik masih melakukan penyelidikan," jelas Qudusy.
Menurut Qudusy Polda Jateng mulai melakukan penyelidikan itu sejak dua hari lalu atau Kamis, 19 Agustus 2021. Saat ditanya berapa orang yang sudah dimintakan keterangan oleh penyelidik Polda, Qudusy belum bersedia menjawab.
"Itu bagian dari penyelidikan, belum bisa dibuka ke publik," ujar Qudusy.
Semarang: Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pemotongan dana insentif bagi
tenaga kesehatan di RSUD Loekmono Hadi, Kabupaten Kudus.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes M. Iqbal Alqudusy, mengatakan penyelidik sedang mencari dua alat bukti adanya unsur pidana pada kasus pemotongan dana insentif nakes tersebut.
"Intinya masih penyelidikan. Masih mencari bukti-bukti. Jadi masih proses dalam mencari dua alat bukti," kata Qudusy saat dikonfirmasi di Semarang, sabtu, 21 Agustus 2021.
Baca:
Polda Babel Kerahkan 938 Vaksinator Percepat Vaksinasi Covid-19
Qudusy enggan membuka sampai sejauh mana penyelidikan pemotongan dana insentif nakes itu berlangsung. Yang jelas kata Qudusy, Polda Jawa Tengah memiliki komitmen kuat mengungkap kasus itu menjadi lebih terang.
"Yang jelas penyelidik masih melakukan penyelidikan," jelas Qudusy.
Menurut Qudusy Polda Jateng mulai melakukan penyelidikan itu sejak dua hari lalu atau Kamis, 19 Agustus 2021. Saat ditanya berapa orang yang sudah dimintakan keterangan oleh penyelidik Polda, Qudusy belum bersedia menjawab.
"Itu bagian dari penyelidikan, belum bisa dibuka ke publik," ujar Qudusy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
